SEMARANG--MICOM: Vokalis grup band Gigi Armand Maulana menilai kesetiaan Gigi terhadap genre musik yang digelutinya selama ini membuat band bentukan 22 Maret 1994 ini tetap eksis hingga 17 tahun.
"Bagaimanapun, masyarakat juga mengenal Gigi seperti ini dan akan tetap seperti ini," katanya di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
Ia mencontohkan band yang sampai saat ini masih aktif mengeluarkan album, seperti Dewa 19 dan Slank yang tetap dinanti penggemarnya hingga sekarang karena kesetiaan mereka terhadap kekhasan musik yang diusung.
Slank misalnya, kata dia, corak musiknya dari dulu hingga sekarang tetap khas seperti itu, Dewa 19 juga, dan Gigi pun sampai kapan tetaplah Gigi dengan berbagai kekhasan yang dimiliki.
Ia tidak menampik jika Gigi pun tetap mengikuti tren musik yang berkembang demi memenuhi kepuasan pecintanya, namun tidak lantas membuat Gigi berubah total dan kehilangan kekhasan dalam bermusik.
"Kami tetap update tren yang berkembang, misalnya membuat konsep-konsep baru. Namun, sampai kapan pun Gigi tetaplah Gigi," kata pria kelahiran Bandung, 4 April 1971 tersebut.
Suami Dewi Gita itu juga mengapresiasi band-band baru yang mulai bermunculan, seraya mengatakan suatu band tidak mungkin menjadi besar tanpa berjuang dari band-band kecil terlebih dulu. "Semua band-band besar pasti berawal dari band kecil dulu," kata pemilik nama lengkap Tubagus Armand Maulana itu.
Ditanya penampilan Gigi dalam Tolak Angin Karnaval SCTV 2011 di Semarang, ia mengatakan Gigi akan menampilkan tembang-tembang andalannya, seperti Sang Pemimpi, 11 Januari, Facebook, dan Nakal.
Sebenarnya, kata dia, Gigi berniat menampilkan single dalam album terbaru bertajuk Sweet 17, namun urung dilakukan karena tidak sesuai dengan tema yang diangkat dalam pergelaran tahunan SCTV itu.
Dalam album terbaru Gigi, kata Armand, komposisi lagunya fifty-fifty, antara 50 persen bertemakan cinta dan 50 persennya bertemakan kehidupan sosial masyarakat Indonesia, dengan single andalan Bye-Bye. (Ant/OL-2)
"Bagaimanapun, masyarakat juga mengenal Gigi seperti ini dan akan tetap seperti ini," katanya di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
Ia mencontohkan band yang sampai saat ini masih aktif mengeluarkan album, seperti Dewa 19 dan Slank yang tetap dinanti penggemarnya hingga sekarang karena kesetiaan mereka terhadap kekhasan musik yang diusung.
Slank misalnya, kata dia, corak musiknya dari dulu hingga sekarang tetap khas seperti itu, Dewa 19 juga, dan Gigi pun sampai kapan tetaplah Gigi dengan berbagai kekhasan yang dimiliki.
Ia tidak menampik jika Gigi pun tetap mengikuti tren musik yang berkembang demi memenuhi kepuasan pecintanya, namun tidak lantas membuat Gigi berubah total dan kehilangan kekhasan dalam bermusik.
"Kami tetap update tren yang berkembang, misalnya membuat konsep-konsep baru. Namun, sampai kapan pun Gigi tetaplah Gigi," kata pria kelahiran Bandung, 4 April 1971 tersebut.
Suami Dewi Gita itu juga mengapresiasi band-band baru yang mulai bermunculan, seraya mengatakan suatu band tidak mungkin menjadi besar tanpa berjuang dari band-band kecil terlebih dulu. "Semua band-band besar pasti berawal dari band kecil dulu," kata pemilik nama lengkap Tubagus Armand Maulana itu.
Ditanya penampilan Gigi dalam Tolak Angin Karnaval SCTV 2011 di Semarang, ia mengatakan Gigi akan menampilkan tembang-tembang andalannya, seperti Sang Pemimpi, 11 Januari, Facebook, dan Nakal.
Sebenarnya, kata dia, Gigi berniat menampilkan single dalam album terbaru bertajuk Sweet 17, namun urung dilakukan karena tidak sesuai dengan tema yang diangkat dalam pergelaran tahunan SCTV itu.
Dalam album terbaru Gigi, kata Armand, komposisi lagunya fifty-fifty, antara 50 persen bertemakan cinta dan 50 persennya bertemakan kehidupan sosial masyarakat Indonesia, dengan single andalan Bye-Bye. (Ant/OL-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar