Kamis, 17 Februari 2011

Wartawan Irak Ditembak Mati di Luar Rumahnya Jumat, 18 Februari 2011 03:52 WIB


Mosul, Irak,

Seorang wartawan Irak dibunuh di luar rumahnya di kota bergolak Mosul, Irak utara, Kamis, kata polisi.

Dua orang bersenjata menembak mati Hilal al-Ahmadi (50), ayah dari empat anak, ketika ia meninggalkan rumahnya di Mithaq, daerah timur Mosul, kata seorang kapten polisi yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Ahmadi bekerja untuk dua penerbitan mingguan, Mosul Echo dan Iraqiyoun.

Organisasi wartawan Reporters Without Borders (RSF) yang berpusat di Paris mengutuk pembunuhan itu dan menuntut penyelidikan.

Menurut kelompok Pengawas Wartawan Irak, lebih dari 250 wartawan dan pekerja media tewas di negara itu sejak invasi pimpinan AS pada 2003.

Serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi beberapa bulan setelah penarikan pasukan AS.

Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak, namun AS tetap melanjutkan penarikan pasukan dari negara itu.

Meski kekerasan tidak seperti pada 2006-2007 ketika konflik sektarian berkobar mengiringi kekerasan anti-AS, sekitar 300 orang tewas setiap bulan pada 2010, dan Juli merupakan tahun paling mematikan sejak Mei 2008.

Militer AS menyelesaikan penarikan pasukan secara besar-besaran pada akhir Agustus, yang diumumkannya sebagai akhir dari misi tempur di Irak, dan setelah penarikan itu jumlah prajurit AS di Irak menjadi sekitar 50.000.

Penarikan brigade tempur terakhir AS dipuji sebagai momen simbolis bagi keberadaan kontroversial AS di Irak, lebih dari tujuh tahun setelah invasi untuk mendongkel Saddam.

Namun, pasukan AS terus melakukan operasi gabungan dengan pasukan Irak dan gerilyawan Kurdi Peshmerga di provinsi-provinsi Diyala, Nineveh dan Kirkuk dengan pengaturan keamanan bersama di luar misi reguler militer AS di Irak.

Para pejabat AS dan Irak telah memperingatkan bahaya peningkatan serangan ketika negosiasi mengenai pembentukan pemerintah baru Irak tersendat-sendat, beberapa bulan setelah pemilihan umum parlemen di negara itu.

Jumlah warga sipil yang tewas dalam pemboman dan kekerasan lain pada Juli naik menjadi 396 dari 204 pada bulan sebelumnya, menurut data pemerintah Irak.

Sebanyak 284 orang -- 204 warga sipil, 50 polisi dan 30 prajurit -- tewas pada Juni, kata kementerian-kementerian kesehatan, pertahanan dan dalam negeri di Baghdad kepada AFP.

Menurut data pemerintah, 337 orang tewas dalam kekerasan pada Mei.

Rangkaian serangan dan pemboman sejak pasukan AS ditarik dari kota-kota di Irak pada akhir Juni 2009 telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaeda.

Gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda kini tampaknya menantang prajurit dan polisi Irak ketika AS mengurangi jumlah pasukan menjadi 50.000 prajurit pada 1 September 2010, dari sekitar 170.000 pada puncaknya tiga tahun lalu.

KPK tidak Masalah Siapa pun yang Lakukan Audit Forensik


Kamis, 17 Februari 2011 21:33 WIB
Foto : Wakil Ketua KPK Haryono Umar--MI/Susanto/ip
JAKARTA--MICOM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tidak ada masalah siapa pun yang melakukan audit forensik terkait dengan kasus Bank Century bukan dilakukan KPK.

Menurut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar, tidak masalah apakah audit forensik dalam kasus pengucuran dana talangan Rp6,7 triliun ke Bank Century dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau kantor akuntan publik (KAP).

"Yang mana saja, yang penting kan hasilnya. Baik BPK maupun KAP dua-duanya memiliki kemampuan untuk itu," ungkap Haryono ketika dihubungi Media Indonesia, Kamis (17/2).

Ia menjelaskan semua lembaga audit baik itu pemerintah maupun yang biasa disebut akuntan publik nasional maupun internasional bisa melakukan. Keputusannya tinggal melihat dari otoritas aja maunya yang mana.

"Apakah cukup dengan BPK sesuai dengan aturan undang-undang karena BPK mengatakan (menurut) undang-undang (BPK) satu-satunya lembaga auditor tanpa perlu ditenderkan. Itu semua pilihan silakan saja, kita tidak masuk ke sana. Yang penting hasilnya dan itu bisa dimanfaatkan untuk memperjelas kasusnya," jelasnya.

Ia menyebutkan keputusan pengadaan audit forensik ini berada di tangan DPR. Karena itulah, menurutnya, biar DPR yang menentukan audit forensik tersebut dilakukan oleh BPK atau KAP.

"Kalau audit perusahaan itu yang meminta perusahaan, kalau audit forensik Century ini DPR yang menentukan," ujarnya. (ED/OL-11) 

Pemerintah Tak Akan Larang Total Iklan Rokok


Kamis, 17 Februari 2011 12:44 WIB

Jakarta,
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menegaskan pemerintah tidak akan melakukan larangan total pada iklan rokok yang akan dituangkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan atau RPP Tembakau.

"Dalam pembahasan RPP Tembakau disepakati bahwa tidak akan total ban(larangan total, red) pada iklan, promosi dan sponsor rokok. Semuanya akan dilakukan secara bertahap," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Kantor Menko Kesra, Jakarta, Kamis (17/2).

Pernyataan tersebut disampaikan Endang dalam acara Rapat Koordinasi untuk membahas Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan dan susu formula yang diduga tercemar bakteri.

Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.

Selain itu hadir juga Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dan Kepala BPOM Kustantinah. Endang menjelaskan, pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok akan dilakukan secara berharap.

"Dilakukan secara bertahap, misalkan saja yang dilarang terlebih dahulu adalah iklan, promosi atau sponsor rokok di acara-acara sekolah atau pagelaran musik yang dihadiri para pelajar," katanya.

Endang menambahkan, yang terpenting pada saat ini adalah bagaimana RPP Tembakau segera disahkan menjadi peraturan pemerintah atau PP Tembakau.

"Sekarang yang penting PP itu disahkan dulu, untuk mencegah terus meningkatnya perokok pemula," katanya.

Endang juga menambahkan, dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan atau RPP Tembakau dibahas mengenai beberapa hal, diantaranya mengenai iklan, promosi dan sponsor rokok juga peredaran rokok dan lain sebagainya.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan pemerintah akan segera menyelesaikan pembahasan RPP tembakau agar bisa disahkan menjadi PP. Meski demikian pemerintah belum dapat memastikan kapan RPP tersebut akan disahkan menjadi PP.

"Perlu tahapan dan penyusunan peta yang baik, namun diharapkan dalam waktu dekat ini pembehasannya bisa segera selesai dan ditindaklanjuti dengan pengesahan menjadi PP," katanya. (Ant)

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Enam Tersangka Penyerang Ponpes Yapi Ditahan Kamis, 17 Februari 2011 15:12 WIB

Kepolisian RI saat ini sudah menahan enam tersangka terkait kasus kekerasan dan penyerangan yang dialami Pondok Pesantren Yayasan Pesantren Islam di Pasuruan pada hari Selasa (8/2).

"Polri sudah melakukan penahanan terhadap enam tersangka dengan 33 saksi yang diperiksa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.

Para tersangka yang ditahan adalah kelompok dari warga sekitar dan motifnya masih perlu diungkap, ujarnya. YAPI adalah salah satu dari yayasan yang dibawah Ahlul Bait Indonesia.

Ketua Ahlul Bait, Hasan Alaydrus telah menyebut provokator dan menghasut massa untuk melakukan tindak kekerasan terhadap YAPI bernama Thohir Alkaf. "Saya belum melihat apakah nama itu ada di daftar yang ditahan," kata Boy.

Hasan mendatangi Bareskrim Polri dengan membawa data diantaranya rekaman CCTV, rekaman dari telepon seluler, bendera dan bambu yang dibawa penyerang dan kartu tanda penduduk yang jatuh saat penyerang mau kabur. Selain itu, Polri juga masih melakukan pendekatan antartokoh agama yang difasilitasi pejabat Muspida.

Ada delapan korban akibat penyerangan di YAPI yakni Muhammad Abufadl Abbas Baragbah, Ahmad Miqdad al Hadar, Ali Reza, Abu Bakar Alaydrus, Muchdar, Misbah, Sya`roni dan Shoir. (Ant)

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Longsor Putus Jalur Wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Kamis, 17 Februari 2011 13:08 WIB

Bencana tanah longsor kembali terjadi di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur. Material longsor berupa kayu, batu, dan tanah liat setinggi 3 meter menutup jalan antar desa yang menghubungkan antara desa Pupus dan Desa Ngebel.

Longsor terjadi setelah wilayah Gunung Wilis diguyur hujan lebat selama hampir 4 jam. Sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter longsor dan menutup ruas badan jalan.

Akibatnya, warga di dusun Toyomarto, Desa Pupus terisolir. Untuk itu, warga dibantu petugas bergotong royong menggunakan alat seadanya membersihkan material longsor. Diperkirakan memerlukan waktu dua hari untuk membuka kembali jalur ini.

Padepokan Jamaah Tarekot Diserang Massa


Kamis, 17 Februari 2011 14:40 WIB

Jakarta,

Sekelompok massa tidak dikenal diduga melakukan pengrusakan terhadap padepokan jamaah tarekot, di desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat.

Akibat pengrusakan, sejumlah kaca jendela dan beberapa pot besar yang ada di padepokan jamaah tarekot pecah.

Aksi massa tersebut dilakukan ketika jamaah tidak berada di padepokan. Menurut beberapa warga yang ada di sekitar padepokan, mereka melihat sejumlah orang yang mengacung-acungkan senjata tajam ke arah mereka.

Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan berusaha untuk mengetahui motif pengrusakan itu.