Senin, 07 Februari 2011

Gubernur Banten: Penyerangan Warga Ahmadiyah Adalah Musibah


Muhammad Taufiqqurahman - detikNews


Foto: Ilustrasi


Jakarta - Jemaah Ahmadiyah yang diserang sekelompok orang di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten telah menewaskan tiga orang. Menurut Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah peristiwa ini adalah musibah yang di luar kekuasaan pemerintah untuk mencegahnya.

"Ini musibah, di luar kekuasaan kami sebagai manusia," kata Atut usai mengikuti rapat kerja terbatas dengan Menko Polhukam di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, (/2/1/2011).

Karena musibah, Atut enggan Pemerintah Banten disebut telah kecolongan dalam peristiwa tersebut. "Sekali lagi Muspida Pendeglang telah mengevakusi pimpinan dan istri. Tapi di malam hari ada yang datang," tutur Ratu Atut.

Apalagi, TNI/ Polri dengan sigap mengamankan keberadaan Ahmadiyah. Namun di luar dugaan terjadi serangan kepada Ahmadiyah. "Ini di luar dugaan. Masyarakat Cikeusik 25 orang (yang mengikuti Ahmadiyah). Tapi keberadannya aktif dan memicu masyarakat setempat," tegas Ratu Atut.

Kini, Pemprov Banten telah menyediakan anggaran untuk kesehatan dan siap menanggung kerusakan yang dialami warga. Selain itu pihaknya juga akan mengusut tuntas alim ulama yang menjadi pemicu anarkis tersebut. 

"Ini seperti bencana yang tiba-tiba. Yang melibatkakan warga Ahmadiyah," tutup ratu Atut.

Rekor Turnamen Sepakbola di Seluma



TAIS, BE – Demam piala AFF beberapa waktu lalu menyisakan kebangkitan semangat oara pesepak bola di desa-desa di Kabupaten Seluma. Buktinya, Karang Taruna Desa Lubuk Kebur kini membuat rekor turnamen sepakbola antara desa dan klub se-Kabupaten Seluma dimana 95 kesebelasan turun berlaga, dalam turnamen yang akan berlangsung selama 3 bulan mulai Januari-Maret.
Tempat bertanding di lapangan Desa Lubuk Kebur di dekat obyek wisata ibukota Kabupaten Seluma, Tais. Sehingga bagi pencinta sepakbola baik pemain maupun supporter akan gampang mengikuti pertadingan setiap hari, sampai final 6 Maret 2011 mendatang. Sementara, saat ini tahapan tanding masih masuk dalam tahap babak penyisihan dengan phase sistem gugur.
Dikatakan fungsionaris KNPI Seluma, Gun Ibrori SPd penyelenggaraan turnamen tersebut selain dilakukan oleh Karang taruna desa juga diback up penuh oleh Komite Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Seluma. Peserta datang dari se-Kabupaten Seluma. Sehingga event kejuaraan ini secara otomasi menjadi event setingkat kabupaten.
“Kita melihat, perhelatan pertandingan sepak bola kali ini merupakan yang terbesar sepnajng sejarah Seluma. Baik wilayah Seluma sebelum menjadi sebuah kabupaten maupun setelah menjadi kabupaten, turnamen sepak bola yang paling banyak pesertanya, ya ini,” ungkap Gun Ibrori

Mahasiswa Bengkulu Kloter I Tiba dari Mesir


RB

BENGKULU – Mahasiswa Bengkulu yang kini menuntut ilmu di Mesir secara bertahap berhasil dievakuasi dan pulang ke tanah air. Salah satu mahasiswa Bengkulu yang sudah tiba dari Mesir adalah, Adi Sucipto, asal Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko. Dia kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Fakultas Ushuludin. Bulan ini, Adi Sucipto sebenarnya dijadwalkan mengambil ijazah sarjana di kampus guna mendaftar S2 di Universitas Mudarman, Sudan. Namun karena situasi tidak menentu, rencana tersebut batal. Praktis, selama satu tahun ini Adi Sucipto terpaksa menganggur total.
Setelah mendarat dengan selamat bersama mahasiswa Indonesia lainnya di Bandara Soekarno-Hatta, Adi Sucipto langsung pulang ke Bengkulu. Dia tiba di Ipuh bersama sang istri Septi Waliano sekitar pukul 20.00 WIB malam Minggu kemarin. Dia nampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Kairo Mesir.
Adi Sucipto menceritakan bagaimana mencekamnya Mesir. Hingga di Provinsi Zalgazig tempat tinggalnya yang berjarak 1 jam perjalanan darat dari Kairo. Demo mahasiswa dan masyarakat mesir berlangsung setiap hari menyeluruh dari berbagai lapisan element masyarakat. Dampaknya semua aktivitas lumpuh. Bahkan penjarahan terhadap toko-toko sembako dan lainnya pun kerap terjadi. Sehingga para pemilik toko tidak berani membuka tokonya.
Imbasnya bahan sembako pun tidak bisa didapat. Mahasiswa Indonesia hanya bisa makan stok sembako lama. Sehingga dirinya hanya memakan mie instan selama 10 hari masa ribut. Sedangkan beras sebagai makanan pokok tidak ditemukan. Kalaupun ada harganya melambung tinggi mencapai Rp 7000 per kilonya dari harga awal yang hanya Rp 5000 per kilo. Tentunya dengan hanya mengkonsumsi mie instan sangat berdampak pada fisik mahasiswa di mesir. “Menurut informasi pihak KBRI akan menurunkan bantuan sembako mulai hari ini untuk WNI yang masih bertahan di Mesir saat ini,” kata Adi Sucipto.
Selain itu juga dikatakannya KBRI pun memberlakukan pada mahasiswa Indonesia jam malam. Mahasiswa dilarang untuk keluar rumah mulai jam 5 sore hingga jam 8 pagi. Untuk menghindari aksi penganiayaan dan perampokan yang mungkin saja terjadi. Karena kerusuhan tersebut. “Memang aksi demonstrasi itu dipicu karena kemiskinan yang tinggi di daerah Mesir yang sangat tinggi,” terang Adi Sucipto.
Dikatakan, untuk bepergian ke luar penjagaan sangat ketat. Untuk pergi ke kampus saja dari Zalgazig mesti melewati empat lapis penjagaan. Sepanjang lapis penjagaan tersebut semua barang visa dan lainnya di periksa. Semua mobil dihentikan. setelah menjelaskan tujuan untuk bepergian barulah pihak keamanan setempat memperbolehkan untuk lewat. “Ada 6000 warga Indonesia yang ada di Mesir. Saat ini baru pulang sekitar 1000 orang. Lewat pemulangan kloter pertama sebanyak 428 orang hari Selasa lalu. Dan Kloter II 450 orang pada hari kamis lalu,” katanya.
Dijelaskan untuk memenuhi kebutuhan makanan mahasiswa Indonesia mesti saling berbagi lewat forum kelompok mahasiswa. Mahasiswa Bengkulu tergabung dalam Forum Mahasiswa Sumatera Selatan. Semua makanan yang ada diberikan dengan cara berbagi dari orang per orang dalam kelompok mahasiswa tersebut. Karena sulitnya komunikasi membuat Adi Sucipto tak bisa bertukar informasi melalui jaringan telefon via internet. Karena jaringan internet sudah dimatikan oleh pemerintah. “Selain kami yang baru saja menyelesaikan ujian skripsi juga berdampak bagi anak-anak fakultas kedokteran. Mesti menunda semesterannya yang dijadwalkan Bulan Februari ini menjadi bulan September nantinya,” kata Adi Sucipto.
Dijelaskan Adi Sucipto untuk mahasiswa Pekal (Ipuh dan sekitarnya, red) ada empat mahasiswa, yakni Ilham warga Dusun Pulau Air Rami, Kurniawan Warga Air Rami, dirinya, dan Syahidin warga Ketahun yang mengambil Fakultas Usuludin. Sejauh ini, mereka dalam keadaan selamat. Namun dampak besarnya jelas terjadi yakni tertundanya studi bagi mahasiswa. “Kami belum tahu kapan lagi harus masuk kuliah. Menunggu informasi dari KBRI. Saat ini pun istri-istri staf KBRI sudah pulang. Kepulangan Staf KBRI dinformasikan pada akhir kepulangan nantinya,” kata pria yang menambah penghasilan dengan membuka warung khas Indonesia Malaysia di Mesir “Kudek Sangke” ini.
Saat ini Adi Sucipto berharap supaya kerusuhan cepat redam, sehingga bisa bisa kembali lagi ke Mesir untuk mengabil ijazah sarjananya. Dan bisa secepatnya mendaftar di universitas di Sudan. “Namun nampaknya saya memang harus menganggur total satu tahun ini. Sebab pendaftaran kuliah di Sudan pasti suda tutup jika bulan ini kerusuhan belum selesai,” tutupnya.
Biaya Hidup Selangit Susahkan Mahasiswa
Proses evakuasi WNI dari Mesir yang sedang bergolak dianggap lamban oleh sebagian mahasiswa Kairo. Masalah utamanya, pemerintah hanya mengerahkan satu unit pesawat untuk mengevakuasi sekitar 6.000 WNI itu. Dengan kapasitas angkut hanya sekitar 400 orang dua hari sekali, masa pemulangan itu diperkirakan bakal berjalan lebih dari 3 minggu.
“Padahal, saya sudah menanyakan ke bagian administrasi Al Azhar bahwa kegiatan perkuliahan diperkirakan aktif kembali 15 Februari. Kecuali jika kondisinya memburuk lagi,” ungkap Saddan Muhammad, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Al Azhar yang sudah empat tahun berada di Kairo.
Bersama dengan sejumlah mahasiswa lainnya, dia mendaftarkan diri untuk ikut evakuasi sejak awal. Tetapi, hingga kini belum jelas jadwal keberangkatannya. Yang diinformasikan panitia hanyalah sekarang ini giliran wanita dan anak-anak. Tetapi, semua berjalan lamban. Pendaftar lain disuruh bersabar menunggu giliran, yang akan diberitahukan lewat SMS atau internet.
Pendaftaran peserta evakuasi dilakukan lewat dua tahap. Yang pertama, setiap mahasiswa yang ingin pulang diarahkan untuk mendaftar ke organisasi kekeluargaan setiap daerah. Misalnya, untuk Jawa Timur lewat GAMAJATIM, Jawa Tengah KSW, Jawa Barat KPMJB, dan Nusa Tenggara KMNTB.
Setelah itu, mereka yang sudah ditetapkan jadwal evakuasinya harus mendaftar ulang di posko pemberangkatan yang ditempatkan di tiga tempat. Yaitu, kantor konsuler, sekretariat KSW, dan KPMJB. Masalahnya, para mahasiswa merasakan kegentingan di Kairo tidak akan pulih dalam waktu dekat.
Hosni Mubarak tidak segera lengser dan skala demonstrasi juga membesar. Apalagi, partai oposisi utama Ikhwanul Muslimin memasang harga mati untuk tidak mau berdialog dengan pemerintah kecuali Mubarak lengser terlebih dahulu. Begitu sebaliknya, pemerintah baru mau berdialog jika demo dihentikan.
Dengan kondisi seperti itu, situasi semakin sulit diprediksi kapan berakhir. Dampaknya, para mahasiswa harus menerima getahnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terutama, faktor keamanan dan seretnya aliran keuangan, serta mahalnya harga barang-barang. “Memang, sejumlah toko sudah mulai buka, tapi baru setengah-setengah,” paparnya. Kebanyakan buka hanya untuk menghabiskan barang habis pakai agar tidak kedaluwarsa. Jumlahnya pun terbatas dan tidak komplet.
Karena berebut, harganya melambung gila-gilaan hingga 4″5 kali lipat. Mulai harga beras, telur, daging ayam, mi, minyak, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Bahkan, kartu pulsa telepon pun ikut naik. Mereka berharap, ada bantuan logistik dari pihak KBRI sebagaimana dijanjikan, tetapi hingg kini belum ada.
Sementara bantuan dana dari lembaga amal pendidikan yang biasanya diberikan sebesar 100 LE per bulan pun dihentikan sejak Desember. Begitu pula, beasiswa yang besarnya sekitar 300 LE juga belum keluar hingga kini. Pihak administrasi kampus hanya menjanjikan tanpa memberikan kepastian.
Sebenarnya, jika evakuasi bisa dilakukan lebih cepat, para mahasiswa akan merasa lebih tenang. Selain menghindari situasi yang tidak pasti dan risiko huru-hara yang terus berlangsung, mereka bisa menata persiapan menghadapi ujian yang akan berlangsung Mei.
Angkutan kota sebenarnya sudah ada yang mulai beroperasi untuk kawasan tertentu. Mereka memasang tarif lebih mahal daripada biasanya. Sejumlah petugas militer yang berjaga menggantikan polisi sering mengingatkan sopir agar tidak menaikkan biaya. Meski begitu, jika menjelang malam, para sopir itu kembali manaikkan tarif. Yang tidak mau membayar dengan harga itu tidak akan diangkut.
Melihat berbagai kerawanan tersebut, dikhawatirkan situasi Mesir memburuk kembali. Terutama jika tidak tercapai kesepakatan antara pemerintah dan para demonstran. Termasuk ketika Omar Suleiman, wakil presiden yang baru diangkat oleh Mubarak, diajukan sebagai alternatif pemimpin masa transisi hingga September. Sebab, sesungguhnya masyarakat Mesir sangat membenci dia selama bertahun-tahun. Dialah orang kedua yang dianggap paling bertanggung jawab terhadap penderitaan rakyat Mesir di bawah rezim militeristis yang memerintah dengan tangan besi selama ini.
Karena itu, bagaimanakah solusi evakuasi yang diharapkan para mahasiswa Kairo” Tampaknya cukup sederhana: kirimkan pesawat angkut yang lebih banyak, jangan cuma satu seperti sekarang…

Heboh Video Mesum PNS Berlogo Pemda Kepahiang Didownload dari You Tube


RB

internet
KEPAHIANG – Warga Kepahiang kembali geger. Itu setelah beredar video mesum berdurasi 4 menit 42 detik, dimainkan sepasang anak manusia. Yang bikin heboh, pemeran wanita mengenakan baju PNS berlogo Pemda Kepahiang. Sedangkan pemeran laki-laki hanya mengenakan kaos dalam. Masih butuh pembuktian lebih lanjut, apakah pemeran dalam video porno tersebut benar-benar PNS Pemda Kepahiang. Namun yang jelas, peredaran video ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat.
Dari hasil penelusuran RB, beberapa PNS di lingkungan Pemda Kepahiang mengatakan pemeran laki-laki sangat mirip dengan seorang PNS di sebuah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemda Kepahiang.
Sedangkan pemeran wanita, diduga merupakan salah satu PNS yang sempat bertugas di salah satu Kecamatan di Kabupaten Kepahiang. Belum diketahui siapa identitas pastinya. Dari percakapan dalam video hot, identitas pemeran wanita diketahui bernama A.
RB sempat mencoba melacak keberadaan PNS yang mirip dengan pemeran laki-laki dengan menyambangi kantornya. Ditemukan titik terang, pria yang mirip pemekaran laki-laki tersebut berinisial N. Salah satu staf di SKPD tersebut. Dari absensi kantor yang diperoleh, saat memasuki bulan Februari ini hanya satu kali tanda-tangan N tertera, pada Senin (1/2) lalu.
Setelah itu, N seperti menghilang di telan bumi. “Dia (N, red) masih ngantor mas, tapi jarang,” ujar salah seorang staf SKPD tersebut.
Menyebar Luas
Dari properties video Hot yang beredar, diketahui video itu telah didownload dari sebuah situs internet sejak 21 Agustus 2010 pada pukul 02:23:20. Informasi yang diperoleh, video yang dibuat via HP itu telah diupload ke situs You Tube.
Di kalangan warga Kepahiang, utamanya PNS di lingkungan Pemda Kepahiang video hot di atas sudah menyebar luas. Dari satu HP ke HP lainnya, saat ini mayoritas PNS memiliki video hot yang pemainnya mirip PNS Kepahiang. Dengan durasi 4 menit 42 detik.
Bentuk Tim
Kabar video hot yang melibatkan PNS Kepahiang, tentunya membuat panik jajaran Pemda Kepahiang. Melalui Kabag Humas Pemkab, Bambang Utomo, SH, M.Si, pihaknya dalam waktu sesegera mungkin akan melakukan penelusuran terkait beredarnya video hot dengan menggunakan embel-embel Pemda Kepahiang.
Dikatakan Bambang, pihaknya akan melaporkan segera peredaran video hot langsung pada bupati sembari meminta petunjuk lebih lanjut. Termasuk membentuk tim, menelusuri kebenaran video hot yang diduga pemainnya PNS di lingkungan Pemda Kepahiang.
“Ya, saya sudah mengetahui peredaran videonya. Tapi kan kita belum bisa memastikan siapa pelakunya. Kita akan berkoordinasi dengan Inspektorat nantinya,” ujar Bambang.
Terkait adanya lambang PNS bertuliskan Pemda kepahiang, Bambang melihat hal tersebut belum bisa dijadikan ukuran untuk memastikan siapa pelaku. Termasuk, pemeran pria yang banyak dikenali sebagai N. “Bisa saja kan, bajunya menggunakan baju orang lain. Makanya kita akan telusuri dahulu, kebenaran video hot yang katanya dimainkan PNS Kepahiang,” demikian Bambang. (oce)

Kerumunan Massa Masih Terjadi di Tahrir Square


Senin, 7 Februari 2011 15:59 WIB

Jakarta,

Kerumunan warga Mesir di Lapangan Tahrir, Kairo masih terjadi hingga hari ini, Senin, (7/2). Mereka menantikan hasil dialog antara oposisi dan pemerintah. 

Meski begitu, saat ini situasi di Kairo telah berangsur-angsur membaik. Lalu-lintas telah kembali seperti biasa. Beberapa toko sudah mulai dibuka, termasuk yang berada di sekitar lapangan tahrir.

Kelumpuhan sektor kehidupan yang melanda Kota Kairo, Mesir mulai berangsur pulih. Sejumlah sekolah juga kembali dibuka untuk pertama kali dalam situasi tujuh hari terakhir.

Demikian juga dengan institusi perbankan, walau hanya buka selama tiga jam.

Sejak protes yang berawal pada tanggal 25 Januari 2011, aksi tersebut telah melumpuhkan aktivitas institusi pemerintah yang terpusat di lapangan At-Tahrir, Kairo.

Sebelumnya, Militer Mesir telah beberapa kali berusaha membuka jalan menuju kawasan ini, namun para demonstran kembali membuat barikade di jalanan.

Polisi Jaga Ketat Dua Rumah Sakit di Serang


Senin, 7 Februari 2011 14:54 WIB

Bentrokan Ahmadiyah
Pandeglang,
Polisi kini menjaga ketat dua rumah sakit yang merawat korban luka dalam peristiswa bentrokan antara warga dan jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten.
Polisi terlihat melakukan pengecekan identitas terhadap setiap pengunjung dari korban bentrokan, Senin (7/2).

Sebanyak lima orang kini dirawat di Rumah Sakit Sari Asih, Serang. Selain, itu polisi tampak bersiaga di Rumah Sakit Umum Daerah Serang. Di rumah sakit ini, tiga jenazah korban bentrokan masih tersimpan. Rencananya, tim Disaster Victim Identification atau DVI akan melakukan otopsi terhadap jenazah korban tewas hari ini.

Polri Periksa Delapan Orang Terkait Kasus Penyerangan di Cikeusik


Senin, 7 Februari 2011 16:43 WIB

Jakarta,

Delapan orang telah diperiksa oleh polisi terkait kasus bentrokan yang terjadi di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten pada Minggu pagi, (6/2).

"Saat ini kita sudah meminta keterangan delapan orang sebagai saksi, tapi tidak diamankan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin, (7/2).

Kedelapan orang yang dijadikan saksi tersebut berasal dari warga sekitar tempat terjadinya kejadian, ujarnya.

"Selain itu, penyelidikan terus dilakukan dan telah melakukan memiliki data identifikasi pelaku tindakan tersebut," kata Boy.

Mabes Polri juga sudah menurunkan personel untuk membantu Polda Banten dan Polres Pandeglang untuk melakukan penyelidikan, katanya.

Bentrokan yang terjadi tersebut menyebabkan jatuhnya delapan korban di antaranya tiga meninggal yakni Karno dan Mulyadi yang merupakan kakak beradik, warga Kecamatan Cikeusik serta seorang lainya bernama Roni, warga Jakarta.

Ketiga jenazah kini berada di Rumah Sakit Kepolisian Daerah Banten untuk dilakukan otopsi.

Sedangkan lima orang lainnya yakni Pipip warga Cilegon, Dias (Jakarta) Ahmad (Jakarta), Deden Dermawan (Jakarta) dan M Ahmad (Ciledug) Tangerang Selatan) mendapat perawatan Rumah Sakit Rasa Asih. (Ant)

DPR Diminta Lanjutkan Panja Wisma Antara


Senin, 7 Februari 2011 12:34 WIB

Wisma Antara
(Foto: Antara)
Jakarta,
Pimpinan Perum LKBN ANTARA berharap DPR RI melanjutkan Panitia Kerja (Panja) tentang Wisma ANTARA yang pernah dibentuk hingga dua kali oleh Komisi I DPR pada periode lalu. Saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I dengan Perum LKBN ANTARA di Gedung DPR Jakarta, Senin (7/2), Direksi dan Dewan Pengawas ANTARA menjelaskan bahwa kantor berita itu akan menempuh dua upaya, hukum dan non hukum guna mendapatkan kembali status kepemilikan Wisma ANTARA

Untuk upaya hukum, manajemen ANTARA meminta pendapat hukum pada penasehat hukum independen. Ada arahan dari Sesmeneg BUMN cq Biro Hukum untuk menempuh jalur hukum guna memperolehan status kepemilikan tersebut, namun `bola` masih ada di Biro Hukum Kemeneg BUMN.
Sedangkan jalur non hukum diupayakan dengan sejumlah cara, di antaranya, mengadakan pertemuan persuasif dengan anak-anak pendiri ANTARA dan pendiri PT AKUE yang menguasai 20 persen saham Wisma ANTARA. Selain itu, manajemen ANTARA juga telah meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal agar perpanjangan Ijin Usaha Tetap kepada PT. ANPA International yang habis pada tahun 2012 tidak diperpanjang kembali.

Dalam RDPU yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I TB Hasanudin itu, sejumlah anggota DPR, yakni Roy Suryo (FPD), Susi Ningtyas (Hanura) dan Teguh Juwarno (FPAN) secara khusus mempertanyakan perkembangan terakhir penyelesaian kasus Wisma ANTARA. "Kami ingin mendengar bagaimana perkembangan status Wisma ANTARA itu sekarang," ujar Ningtyas.

Sedangkan Roy Suryo mengatakan bahwa selain aset gedung berlantai 20 di Jalan Merdeka Selatan itu, ANTARA juga mempunyai aset gedung Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA) di Pasar Baru. "Bagaimana pula status gedung GFJA itu," ujar Roy.

Sedangkan Teguh menyatakan bahwa di DPR tidak ada panja yang sifatnya "carry over". Artinya, tidak ada panja yang telah dibentuk DPR periode sebelumnya lalu dilimpahkan kepada anggota DPR periode berikutnya karena tugas mereka belum selesai.

Selain mendesak penyelesaian status Wisma ANTARA secara politik melalui Komisi I DPR, Dirut Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf juga memaparkan bahwa saat ini 40 persen pendapatan ANTARA berasal dari "public service obligation" (PSO) yang dikucurkan pemerintah. "Karenanya, ANTARA siap menjalankan fungsi sebagai `public relation` negara," ujarnya.

Dia menyatakan, ANTARA siap membangun sinergi dengan RRI dan TVRI dan untuk itu, juga dibutuhkan dukungan politik dari kalangan DPR RI.

Sebelumnya Komisi I DPR RI telah membentuk Panja kasus Wisma ANTARA sebagai tindak lanjut rapat dengar pendapat umum LKBN ANTARA dengan Komisi I DPR pada Maret 2008. (Ant)

Tiga Penebang Kayu Tewas Diterkam Harimau

Tiga orang warga Pacitan tewas diterkam harimau saat bekerja di pabrik pengolahan kayu di Jambi. Para korban ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan sudah tak bernyawa.  Ketiga korban ditemukan di lokasi yang berdekatan. Korban dalam kondisi tak berkepala dan tubuh penuh bekas luka cakaran harimau.

Kedatangan satu jenasah korban di rumah duka di desa Jatigunung, Pacitan, Jawa Timur langsung disambut tangis histeris oleh sanak keluarganya. Tangis histeris keluarga pecah saat jenazah Tumardi (27 tahun), salah satu dari tiga korban terkaman harimau Sumatera tiba di rumah duka. Ibu dan istri korban langsung histeris dan shock saat melihat kedatangan peti jenazah kerumah duka //

Pada pertengahan Januari lalu, korban bersama kakaknya merantau ke Jambi untuk bekerja di perusahaan pemotongan kayu. Saat itu Tumardi bersama dua temannya tengah memotong kayu di hutan. Sejumlah temannya curiga saat mesin pemotong kayu korban tidak lagi terdengar suaranya.

Mereka pun kemudian berusaha memastikan ke lokasi tempat korban bekerja. Kini sejumlah rekan kerja bersama polisi masih melakukan pencarian kepala korban.

Presiden Minta Semua Pihak Merujuk ke SKB

Kasus penyerangan yang terjadi di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten menyita perhatian banyak kalangan.

Terkait itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak untuk menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Ahmadiyah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

Hal itu sempat disinggung oleh Presiden dalam pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin, (7/2), jelas Menko Kesra Agung Laksono.

Agung yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu mengatakan Kasus Cikeusik di Banten pada Minggu 6 Februari 2011 sempat dibahas oleh Presiden dan pimpinan lembaga negara yang hadir.

"Tadi disinggung oleh Presiden bahwa kita kembali pada apa yang disepakati dalam SKB," ujarnya.

Sedangkan tindak lanjut penyerangan yang berujung pada tewasnya tiga warga dan enam lainnya luka-luka itu, kata Agung, sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

Pada dasarnya, menurut dia, semua pihak harus menghormati kehidupan masyarakat dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan.

Sedangkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengimbau agar kejadian serupa jangan sampai terulang.

Karena itu, lanjut dia, penyelesaian peristiwa kekerasan yang terjadi pada Minggu 6 Februari 2011 itu harus melalui penegakan hukum yang berkeadilan.

SKB terkait keberadaan Jamaah Ahmadiyah dikeluarkan oleh Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung pada 2008 yang intinya memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan segala kegiatan mereka yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Meski demikian, SKB tersebut tidak melarang keberadaan penganut Ahmadiyah di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan telah mengeluarkan kecaman terhadap aksi kekerasan yang terjadi di Provinsi Banten pada Minggu 6 Februari 2011 tersebut. (Ant)