Minggu, 10 April 2011

NEGOSIASI TEBUSAN DENGAN PEROMPAK SOMALIA MASIH ALOT : Kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia yang dibajak perompak Somalia di Semenanjung Arab ditaksir mengangkut muatan nikel senilai Rp 1,4 triliun. 

Sejak 16 Maret lalu, para pembajak Somalia meminta tebusan sebesar US$ 2,6 juta. Karena tak ditanggapi, pembajak terus meningkatkan tebusannya menjadi US$ 3,5 juta sekitar Rp 31 miliar.

“Mereka bisa menaikkannya menjadi US$ 9 juta sekitar Rp 81 miliar. Para perompak hanya mau membebaskan sandera apabila tuntutannya dipenuhi.” kata Slamet Juari Kapten Kapal Sinar Kudus, saat menghubungi Tempo, Jum'at (08/04).

Hingga kini belum ditemukan kesepakatan tebusan antara PT Samudera Indonesia Tbk yang bertanggungjawab pada pelayaran Kapal MV Sinar Kudus. Pihak PT Samudera Indonesia Tbk telah meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia dalam negosiasi dengan perompak. (KF-Koran Warga/v/tempo)
TNI PELAJARI KEMUNGKINAN PEMBEBASAN ABK DI SOMALIA : Tentara Nasional Indonesia masih mempelajari kemungkinan pengiriman pasukan untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus. Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat meminta TNI untuk mengirimkan pasukan khusus ke Somalia. 

Meski demikian, permintaan itu belum disampaikan langsung ke TNI. “Kami baru mendengarnya dari media, namun akan kami proses. Mekanisme pengiriman pasukan ini tergantung pada situasi tiap kasus. Yang pasti, ada perintah dari Panglima,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Minggu (10/04).

Kapal kargo tersebut tengah berlayar dari Pamala, Sulawesi Barat, menuju Rotterdam, Belanda, saat dicegat bajak laut Somalia di perairan dekat Pulau Socotra, Semenanjung Arab, pada 13 Maret lalu. Selain 20 awak kapal yang semuanya berkewarganegaraan Indonesia, kapal ini membawa nikel milik PT Aneka Tambang.

Kini, kapal beserta semua awaknya ditepikan di Pantai Eil, Somalia. Mereka menunggu proses pembebasan yang dilakukan Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri. (KF-Koran Warga/v/tempo)

PKS: Nasib Koalisi Ditentukan Majelis Syuro Minggu, 10 April 2011 , 21:58:00 WIB

RMOL. Hanya Partai Keadilan Sejahtera yang belum menandatangai kontrak koalisi yang diperbaharui. Padahal, lima anggota koalisi lain sudah menandatangani dan menyerahkan kembali draf kontrak itu.

Kepada Rakyat Merdeka Online, Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim beralasan, pihaknya bukan tidak mau untuk segera menandatangani kontrak baru tersebut. Namun, DPP PKS tidak berwenang untuk menandatangi ataupun menolak kontrak baru tersebut.

“Semua bentuk perubahan atau penambahan poin dalam kontrak koalisi itu harus diputuskan oleh Majelis Syuro. Sebab, dalam kontrak awal juga yang tandatanganinya adalah Majelis Syuro,” katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu malam (10/4).

Dia menjelaskan, dalam PKS, pemegang kepemimpinan tertinggi adalah Majelis Syuro. Sementara, DPP hanyalah sebagai pelaksana tugas. 
“Apapun yang diputuskan Majelis Syuko, kita harus tunduk,” tukasnya.

Soal kontrak baru tersebut, Hakim mengaku dirinya pernah mendengar bahwa kontrak baru tersebut sudah diterima Majelis Syuro. Biasanya, Majelis Syuro PKS tidak sekonyong-konyong menerima sesuatu yang cukup penting. Kontrak tersebut harus dibahas dalam rapat Majelis Syuro yang beranggotakan 99 orang. Rapat itu, lanjut Hakim, biasanya dilakukan dua kali dalam setahun. 

“Tapi, untuk hal seperti ini biasanya dilakukan rapat khusus. Soal sudah atau belum rapat itu, saya tidak tahu karena saya bukan anggota Majelis Syuro. Coba tanyakan saja sama Ketua Majelis Syuro (Ustadz Hilmi Aminuddin),” tandasnya. [wid]

Pertempuran sengit hari kedua di Ajdabiya

Pertempuran sengit berlanjut di hari kedua di kota penting Ajdabiya di kawasan timur Libia setelah pasukan yang setia kepada Kolonel Muammar Gaddafi mendorong mundur pasukan pemberonta
k.Pemberontak Libia di Ajdabiya
Para pemberontak diserang oleh pasukan pro-Gaddafi dan dipaksa mundur ketika menuju Brega.
Pemerintah Libia mengatakan pihaknya menembak jatuh dua helikopter pemberontak yang sedang terbang dan melanggar zona larangan terbang NATO. Tetapi klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Baku tembak sengit dan ledakan besar terdengar di Ajdabiya pada hari Minggu, dan ada laporan terjadi penyerangan intensif di kota itu dari arah barat, tempat pasukan pro-Gaddafi menyerang.
Seorang pemberontak di pinggir timur Ajdabiya mengatakan kepada Reuters: "Ada perlawanan di dalam kota. Pasukan Gaddafi bertempur dengan pemberontak. Mereka (pemberontak) masih ada di dalam."
Seorang lainnya mengatakan:"Sudah ada pasukan Gaddafi di dalam Ajdabiya mengendarai sejumlah mobil Land Cruiser berwarna pasir dan kami mengetahui bahwa ada sejumlah penembak jitu Gaddafi berpakaian sipil di kota itu juga."
Ajdabiya penting bagi kelompok oposisi karena kota itu mengendalikan tempat penyeberangan strategis dan merupakan kota terakhir sebelum kota utama yang diduduki pemberontak, Benghazi.

Fosil Ditemukan di Tuban Nusantara / Minggu, 10 April 2011 19:28 WIB


Metrotvnews.com, Tuban: Serangkaian fosil tulang yang diperkirakan berumur ratusan tahun ditemukan para penambang batu kapur di Desa Trutup, Plumpang, Tuban, Jawa Timur, Ahad (10/4). Fosil sudah membatu.

Tulang purba ditemukan tak sengaja di dalam goa bawah tanah. Kejut penambang makin tebal karena fosil tak cuma satu. Berserakan di segala tempat.

Fosil lalu dikumpulkan. Tapi karena struktur dinding goa tak stabil, penambang cuma berhasil membawa keluar sebagian rangkaian kerangka itu.

Penambang menuturkan, mulanya area pertambangan sebuah bukit kapur besar. Saat aktivitas penambangan setengah jalan, penambang menemukan goa cukup besar di bawah tanah.

Penambang yakin, goa punya pintu keluar. Untuk membuktikan itu, mereka berencana menyusuri goa. Tapi penambang tak mau gegabah karena struktur dinding goa labil.(ICH/Rizal Fahlevy)