Aksi unjuk rasa antipemerintah di Mesir terus berlanjut dan memasuki hari ketujuh. Hal itu mengakibatkan terganggunya roda perekonomian di berbagai kota sehingga situasi perekonomian Mesir semakin tak terkendali.
Terhentinya aktivitas perbankan dan sulitnya masyarakat di Mesir memperoleh beberapa jenis makanan pokok memicu kepanikan warga.
Tak ada aktivitas perbankan di Ibukota Kairo. Seluruh bank yang ada di kota tersebut tutup. Tak hanya itu, jaringan mesin atm yang tersebar di sejumlah kota terputus dan kehabsisan uang sehingga nasabah tak dapat melakukan transaksi.
"saya tidak memiliki uang. Saya ingin berbelanja di sini, tapi tidak punya uang. Kartu atm tidak berfungsi dan saya tidak memegang uang tunai," ujar salah seorang warga Mesir.
Peristiwa yang terjadi di Mesir itu memicu lonjakan harga beberapa produk makanan pokok, khususnya roti dan sayuran.
Hampir seluruh warga menyerbu pasar dan supermarket untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah besar.
Mereka melakukan penimubunan tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari aksi unjuk rasa antipemerintah terbesar dalam beberapa dekade terakhir di Mesir.
Saat ini, sebagian besar supermarket telah kehabisan persediaan bahan pangan, khususnya roti dan air kemasan. Bank, sekolah dan bursa saham juga tutup dan kini telah mencapai hari ketiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar