Kamis, 27 Januari 2011 14:16 WIB
Dekan Fakultas Matematika dan IPA Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Chairil Anwar menilai crop circle di Sleman dan Batul merupakan pekerjaan intelektual yang perlu dihargai.
Menurut dia, pembuatan crop circle membutuhkan pemikiran yang menggabungkan ilmu dan seni. Mirip seperti sebuah karya instalasi seni moderen.
Mengenai sanksi hukum terhadap pembuat crop circle, menurut Chairil, crop circle tidak dimaksudkan untuk melukai siapa pun. Tindakan tersebut hanya merugikan pemilik lahan. Sebab, sawahnya digunakan sebagai media seni instalasi crop circle.
Untuk itu, ujarnya menambahkan, bila misalnya pembuat crop circle adalah mahasiswa UGM, pihak kampus akan mempertimbangkan untuk mengganti kerugian pemilik lahan.
Sebelumnya, ahli dari LAPAN memastikan crop circle di Sleman merupakan buatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar