Gerakan koin untuk Presiden muncul menyusul adanya pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang gajinya yang tak kunjung naik dalam kurun waktu 7 tahun terkahir.
Berbagai kalangan pun ada yang memberikan tanggapan soal gerakan tersebut sebagai suatu kepedulian masyarakat maupun sebuah sindiran.
Pengamat Ekonomi, Ichsanudin Noersy juga turut menanggapi gerakan tersebut, "Presiden sebagai pemimpin yang besar yang katanya menjunjung tinggi HAM harusnya menganggap hal itu sebagai hal yang biasa saja," ucapnya, Rabu, (26/1).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Politisi Fraksi Partai Golkar, Nurdirman Munir. Menurutnya Presiden seharusnya berbesar hati dan memberikan gambaran bahwa hal tersebut tak perlu disampaikan kepada masyarakat karena akan menimbulkan efek berantai.
"Terima saja uangnya dan diberikan kepada veteran. Semua keinginan masyarakat disalurkan saja dan diteruskan ke pihak yang memang pantas menerimanya," ujarnya.
Sementara Politisi Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasih berharap bahwa rumor tersebut cepat dihentikan agar hal tersebut tak bergulir lebih panjang.
Menurutnya, pernyataan Presiden soal gajinya tersebut disalah artikan berbagai pihak karena Presiden menyampaikan hal tersebut dalam konteks kesejahteraan anggota TNI dan Polri. Presiden mengatakan pemerintah memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota TNI dan Polri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar