Senin, 31 Januari 2011

Tiga Maskapai Evakuasi WNI di Mesir Pemerintah mengirim tiga pesawat dari Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batavia Air.

 Pemerintah akan mengirim tiga pesawat dari maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batavia Air, untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang saat ini berada di Mesir. Garuda Indonesia akan berangkat malam ini juga, sedangkan Lion Air dan Batavia Air akan berangkat secepatnya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, menjelaskan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 akan berangkat malam ini menuju Jeddah, Arab Saudi, sambil menunggu izin mendarat di Bandara Kairo.

"Izin mendarat sedang diurus oleh KBRI Indonesia di Kairo. Indonesia mempunyai hubungan bilateral udara dengan Mesir dan itu akan mempermudah kita," kata Bambang saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin, 31 Januari 2011.

Sedangkan Lion Air, menurut Bambang, akan mengirim jenis pesawat yang sama, Boeing 747-400, dan Batavia Air akan menggunakan pesawat A-310. "Sudah ada konfirmasi dari maskapai dan saat ini kedua maskapai sedang menyiapkan pesawatnya," katanya.

Sementara itu Humas Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan Garuda Indonesia akan mengirimkan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 yang akan berangkat pada dini hari nanti untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Mesir.

"Sesuai perintah Presiden maka Garuda Indonesia akan mengirim satu pesawat Boeing 747-400," kata Humas Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat dihubungi VIVAnews.com.

Menurut Ikhsan, rencananya pesawat Garuda Indonesia yang berkapasitas 428 penumpang akan berangkat sekitar pukul 00.45 Wib. Perjalanan Jakarta-Kairo akan memakan waktu sekitar sembilan jam. Namun Ikhsan belum mengatahui berapa lama pesawat Garuda Indonesia akan  melakukan evakuasi WNI yang berada di Kairo.

"Untuk teknisnya kita belum tahu apakah bolak-balik ataupun jadwalnya nanti seperti apa, itu Kementrian Luar Negeri yang akan mengatur," katanya.

Ikhsan menjelaskan dia belum mengetahui siapa yang akan menanggung biaya operasional pesawat. Namun, yang pasti maskapai Garuda Indonesia merupakan perusahaan negara dan kalau sudah diamanahkan negara untuk bertugas, maka Garuda siap berangkat. "Kalau urusan biaya nanti lah, yang terpenting tugas dilaksanakan terlebih dahulu," katanya.

Terkait izin pendaratan, lanjut Ikhsan, tidak akan ada masalah. Menurutnya walaupun Indonesia tidak mempunyai rute reguler Jakarta-Kairo, namun penerbangan yang akan dilakukan Garuda merupakan penerbangan khusus, dan hubungan kedua negara juga baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar