Kamis, 10 Februari 2011 13:53 WIB
Jakarta
Pernyataan petinggi PDI Perjuangan Puan Maharani, tentang posisi di kabinet, bak gayung bersambut. Sang ayah, Taufik Kiemas, menyatakan dengan tegas tidak akan menampik seandainya ada tawaran kursi menteri untuk kader PDIP. Bahwa tawaran tersebut akan diambil atau tidak, nanti akan diputuskan kemudian.
Sikap seperti itu, menurut Ketua MPR itu, merupakan hal wajar ditunjukkan oleh partai oposisi. "Seandainya negara minta pasti kita serahkan, kecuali kita yang ngelamar, itu enggak boleh," ujar Taufik Kamis (10/2) di Gedung DPR RI, Jakarta.
PDIP kata Taufik, tidak akan melamar. Andai PDI-P yang melamar, menurut Taufik, kesannya kader PDIP mencari pekerjaan. Namun akan lain kalau diminta. "Itu berarti ada kebutuhan yang besar dari presiden maupun negara," tambah suami Megawati itu.
Apakah sudah datang lamaran? Taufik hanya tertawa. Selama ini santer terdengar, sejumlah kader PDIP sudah dielus-elus untuk bisa duduk di kabinet. Diantaranya: Puan Maharani, Pramono Anung, Sri Adiningsih, I Made Mangku Pastika.
Menurut Taufik, jika benar diminta duduk di kabinet, mereka harus lapor ke Ketua Umum PDIP Megawati. "Partai tentu akan menyerahkan kadernya jika negara membutuhkan," ujarnya. Namun Taufik menegaskan, kendati nanti dipercaya duduk di kabinet, PDIP enggan bergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar