Unjuk rasa mendukung pembentukan panitia khusus hak angket mafia pajak di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (10/2) berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi saat massa yang tergabung dalam Koalisi Anti Bohong ini mencoba masuk ke dalam kompleks DPR. Aksi saling dorong dan nyaris baku hantam dengan polisi pun terjadi. Bahkan, massa yang kesal melempari polisi dengan kayu, batu dan botol minuman.
Selain mendukung pembentukan pansus hak angket mafia pajak, pengunjuk rasa juga mengajak masyarakat untuk tidak membayar pajak hingga kasus mafia pajak Gayus Tambunan dibongkar tuntas. Massa menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkesan lamban dan tebang pilih.
Dalam aksi ini, demonstran juga melakukan blokir jalan sehingga arus lalulintas dari arah Cawang menuju Slipi macet total.
Kamis, 10 Februari 2011
Unjuk rasa mendukung pembentukan panitia khusus hak angket mafia pajak di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (10/2) berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi saat massa yang tergabung dalam Koalisi Anti Bohong ini mencoba masuk ke dalam kompleks DPR. Aksi saling dorong dan nyaris baku hantam dengan polisi pun terjadi. Bahkan, massa yang kesal melempari polisi dengan kayu, batu dan botol minuman. Selain mendukung pembentukan pansus hak angket mafia pajak, pengunjuk rasa juga mengajak masyarakat untuk tidak membayar pajak hingga kasus mafia pajak Gayus Tambunan dibongkar tuntas. Massa menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkesan lamban dan tebang pilih. Dalam aksi ini, demonstran juga melakukan blokir jalan sehingga arus lalulintas dari arah Cawang menuju Slipi macet total.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar