Aksi massa ribuan orang di Kota Alexandria, Mesir, sempat diwarnai bentrokan antara kelompok pro-pemerintah dengan pendukung penggulingan Presiden Mesir Hosni Mubarak, sekitar pukul 03.00, Rabu (2/2) sore waktu setempat.
Selain itu, bentrokan juga terjadi di Tahrir Square, Kairo. Sejumlah demonstran dari kedua belah pihak dilaporan mengalami luka-luka. Sebelumnya pihak militer Mesir telah meminta para pengunjuk rasa untuk menghentikan aksinya melawan Presiden Mesir.
Kerusuhan lebih luas dapat dicegah. Pihak militer minta kepada pengunjuk rasa anti-Mubarak untuk menghentikan aksinya untuk menurunkan ketegangan. Namun imbauan militer tidak digubris. Pihak militer sendiri menyatakan tidak akan menggunakan cara kekerasan dalam menghadapi pengunjuk rasa.
Ribuan orang pendukung Mubarak yang mengadakan aksi unjuk rasa tandingan di Kairo itu, merupakan awal dari aksi tiga juta anggota Partai Nasional Demokrat atau partai pendukung Mubarak. Aksi ini untuk mengimbangi aksi pengunjuk rasa yang ingin menuntut mundur Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun.
Kondisi ini mencemaskan berbagai pihak terhadap kemungkinan terjadinya bentrokan di Kairo. Pro-Mubarak mengadakan aksi tandingan dengan alasan jika aksi anti-Mubarak tetap berlangsung, maka dalam beberapa hari mendatang Mesir akan kehabisan stok bahan makanan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar