Sabtu, 19 Maret 2011
Obama Cari "Loker"
Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang berada di bawah tekanan untuk mempercepat pertumbuhan lapangan kerja di AS mengatakan rangkaian kunjungannya ke Amerika Latin demi menciptakan pekerjaan bagi warga AS. Obama berangkat dari Washington menuju Brasilia pada Jumat (18/3/2011) malam untuk memulai rangkaian kunjungan ke Brazil, Chile, dan El Savador selama lima hari. "Saya ingin membuka lebih banyak pasar di dunia sehingga perusahaan-perusahaan Amerika dapat melakukan bisnisnya dan mempekerjakan lebih banyak warga kami," kata Obama dalam siaran mingguannya di radio dan internet pada Sabtu (19/3/2011). Lapangan kerja dan perekonomian merupakan isu utama yang harus dihadapi Obama karena ia harus mengurangi tingginya angka pengangguran sebesar 8,9 persen dan memelihara proses pemulihan pascakrisis keuangan sambil mengatasi tingginya harga minyak baru-baru ini. Cara Obama untuk menangani perekonomian akan menjadi faktor kunci agar dapat terpilih kembali pada pemilu 2012. Ia tetap melanjutkan rencana perjalanan ke Amerika Latin meski terjadi krisis luar negeri yang menyita perhatiannya beberapa hari terakhir seperti ancaman pelaksanaan aksi militer sekutu di Libya dan krisis nuklir di Jepang. "Ketika kita berespon atas krisis di luar negeri, kita juga tidak boleh menyerah untuk mengatasi tantangan yang menekan dan sedang berlangsung di negara kita, termasuk untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Obama. Ketua Senat yang berasal dari Partai Republik Mitch McConnell mengatakan dalam satu artikel opini di harian Miami Herald bahwa Obama dapat melancarkan usahanya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas yang sudah lama tertunda dengan Kolombia dan Panama. "Dengan 14 juta warga Amerika kehilangan pekerjaan, menyelesaikan perjanjian perdagangan dan membuat presiden menandatangani hal tersebut adalah salah satu cara termudah untuk membantu pengusaha Amerika untuk menggerakkan keuangan dan menciptakan pekerjaan dari sektor swasta," tulis McConnell.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar