19 Maret 2011 16:30 WIB
JAKARTA--MICOM: Analis Politik dan Teror Hermawan Suryanto mengatakan usulan 27 konggres Amerika Serikat (AS) untuk mencabut SKB 3 Menteri akan menjadi bumerang untuk Ahmadiyah. Hal tersebut bukan menjadi alat untuk membela Ahmadiyah.
"Itu akan menjadi amunisi untuk menyerang Ahmadiyah, menjadi bumerang untuk Ahmadiyah," kata Hermawan saat ditemui usai menghadiri diskusi di kawasan Cikini, Sabtu (19/3).
Menurutnya, permintaan konggres Amerika itu akan digunakan untuk "menembak" Ahmadiyah, dan membenarkan bahwa ada kekuatan luar yang mendukung mereka.
"Nanti akan menjadi amunisi baru untuk menembak Ahmadiyah, itu loh buktinya ada yang belain mereka. Australia dan Amerika," tambahnya.
Persoalan Ahmadiyah sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena urusan dosa dan masuk neraka diputuskan oleh Tuhan bukan manusia.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan telah menerima surat protes dari 27 konggres AS yang menginginkan SKB 3 Menteri dicabut karena dinilai telah menimbulkan kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah di Cikeusik dan menuai keprihatinan di 'Negeri Paman Sam' tersebut. Namun, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengaku tidak pernah mendapat surat dari konggres AS itu. (*/OL-13)
"Itu akan menjadi amunisi untuk menyerang Ahmadiyah, menjadi bumerang untuk Ahmadiyah," kata Hermawan saat ditemui usai menghadiri diskusi di kawasan Cikini, Sabtu (19/3).
Menurutnya, permintaan konggres Amerika itu akan digunakan untuk "menembak" Ahmadiyah, dan membenarkan bahwa ada kekuatan luar yang mendukung mereka.
"Nanti akan menjadi amunisi baru untuk menembak Ahmadiyah, itu loh buktinya ada yang belain mereka. Australia dan Amerika," tambahnya.
Persoalan Ahmadiyah sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena urusan dosa dan masuk neraka diputuskan oleh Tuhan bukan manusia.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan telah menerima surat protes dari 27 konggres AS yang menginginkan SKB 3 Menteri dicabut karena dinilai telah menimbulkan kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah di Cikeusik dan menuai keprihatinan di 'Negeri Paman Sam' tersebut. Namun, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengaku tidak pernah mendapat surat dari konggres AS itu. (*/OL-13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar